Selasa, 27 Desember 2011

11 kualitas pribadi pemimpin (Part2-end)

Oke, setelah tertunda beberapa lama, sekarang kita lanjut tentang 11 kualitas pribadi pemimpin itu, here we go...

6. Integritas

Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain. Atau bisa juga disebut bahwa seorang pemimpin tidak munafik. Sangat menyebalkan jika kita memiliki pemimpin yang bermuka dua, bukan?

7. Rasa tanggung jawab
Rasa tanggung jawab sangat menunjang kepribadian pemimpin. Rasa tanggung jawab membuat seorang pemimpin akan lebih berahati-hati dalam pengambilan dan eksekusi sebuah keputusan. Kita tidak butuh pemimpin yang sangat berani dalam pengambilan keputusan tapi kemudian lari dari tanggung jawab. Rasa tanggung jawab juga membuat seorang pemimpin memikirkan anak buahnya. Karena seorang pemimpin tidak pernah bekerja untuk dirinya sendiri tapi selalu untuk orang banyak.

Tapi, rasa tanggung jawab bukan berarti membuat seorang pemimpin menjadi sangat berhati-hati dan jadi takut dalam pengambilan keputusan. Hanya saja, tetap harus berpikir tentang segala konsekuensi.


8. Sifat bisa diandalkan

Setiap orang butuh seseorang untuk diandalkan atau dipercayai disaat-saat yang kritis. Walaupun, saat-saat kritis itu mungkin tidak terjadi, tapi kita butuh jaminan bahwa akan ada seseorang yang bisa diandalkan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak perlu mengatasi secara langsung, hanya meng'cover' sebentar agar rasa syok kita tidak terlalu menghancurkan.

9.Loyalitas (pada atasan maupun bawahan)

Bagaimana jika kita dipimpin oleh orang yang terus-terusan menjelek-jelekan dan mengeluh tentang anda didepan orang lain, Atau dipimpin oleh orang yang akan kabur begitu melihat sesuatu tidak beres, Atau dipimpin oleh orang yang menyalahkan orang lain (apalagi kita sendiri) ketika ada hal-hal yang tidak beres, Atau dipimpin orang yang selalu menjelek-jelekan atasannya?

Jika anda disuruh memilih satu kondisi dari kondisi yang ada di atas, mana yang akan anda pilih? Pilihan yang berat bukan? Pemimpin yang loyal akan selalu berada bersama orang yang dipimpinnya dan patuh pada atasannya. Bila terjadi slag antara atasan dan bawahannya, iya akan jadi penengah yang baik, memperjuangkan hak-hak bawahannya dan tetap menjaga wibawa sang atasan, bukannya malah menjadi pengipas arang.

10.Antusiasme

Mengeluh. Ketika berhadapan dengan orang yang selalu mengeluh, apa yang merasuk dalam pikiran anda? Apakah anda akan menjadi bersemangat dan tempo kerja anda meningkat? Atau segalanya menjadi terlihat negatif dan suram sehingga tempo kerja anda menurun. (Atau anda tidak terpengaruh sama sekali? bagus kalau begitu.)

Bagaimana jika dipimpin oleh seorang pengeluh yang terus-terusan mengeluh sepanjang hari, "kenapa begini, kenapa begitu, harusnya begini kamu kurang ini, kurang itu, ini buruk sekali, Oh, segalanya hancur sudah."
Apakah anggota team akan:
a. Bertambah semangat, terpacu dan memperbaiki segala sesuatunya?
b. Stress dan beban kerja terasa berkali-kali lipat?
c. Frustasi lalu melompat dari atap gedung?
d.Tidak peduli (yah, si bos selalu begitu--)

Antusias juga tidak perlu berlebihan. Anda datang dengan senyuman iklan pasta gigi, sambil berjalan dengan setengah melompat-lompat dan menyanyikan lagu 'aku bahagia, mari kita bekerja dengan riang gembira hari ini'. Hei.. itu mengerikan!

Yang diperlukan adalah rasa syukur yang terlihat atas segala pekerjaan yang harus dilakukan, hasil-hasil yang telah dicapai, dan semangat dalam bekerja. Bilapun ada hal-hal yang harus diperbaiki, tidak perlu dilakukan dengan emosi atau dengan frustasi, lakukanlah dengan sikap yang antusias dengan hasil yang sudah ada tapi dengan keyakinan bahwa anda dan rekan-rekan ataupun bawahan anda dapat melakukan yang lebih baik.

11.Inisiatif

Inisiatif (Initiatif) merujuk kepada: 1) identifikasi masalah, hambatan atau peluang dan 2) mengambil tindakan untuk menjawab masalah atau peluang saat ini atau masa datang. Dengan demikian, inisiatif dapat dilihat dalam konteks bertindak proaktif dan bukan sekedar berpikir tentang suatu tindakan di masa datang.
---------------------------------------------------------------------------------------------

Well, ada seseorang yang pernah bertanya pada saya begini "Kamu, berani ngepost hal-hal tentang kepemimpinan, memangnya kamu merasa sudah sangat berjiwa pemimpin? awas, ntar kena batunya lho!"

Buat beberapa pembaca yang pernah berpikir begitu, ya saya jawab sekarang. Begini, bukan berarti saya adalah super leader dengan kualitas super duper. Saya juga masih manusia, and nobody is perfect, right? Tapi sebagai manusia saya selalu berproses, dan dalam proses itu saya belajar banyak hal, sampai kapanpun saya masih terus harus belajar. Karena proses yang dilalui setiap manusia tidak pernah persis sama, saya hanya ingin berbagi apa yang saya dapatkan. Bagi yang tidak mau dibagi, ya sudah, ga usah diambil :)

Jumat, 18 November 2011

Revolusi?? Siapa punya solusi?

Berawal dari status facebook salah seorang sahabat mengenai ke-konta-an dirinya mengenai revolusi. Saya jadi teringat kata-kata dosen pendidikan kewarganegaraan yang selalu mencoba untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan sikap kritis mahasiswanya. Teringat juga dengan tempelan-tempelan di dinding kampus yang meneriakkan berbagai permasalahan bangsa dan satu tag line yang tidak pernah berubah. "Masalah ekonomi/sosial/budaya/politik??" terus tag linenya "Islam punya solusi!"

Well, gue (nah, jd pake gue dah,biarin lah ya?) gak masalahin agama atau apapun ya, itu sih terserah lo-lo pade aje, coz agama tuh urusan masing-masing right?

Tapi, yang gue sayangkan, itu tuh cuman sekedar tulisan didinding dan sebuah diskusi 'panas' di akhir minggu! sayang banget! Guys, I tell you. Kalo lo emang punya solusi ambil kertas bikin mini paper atau artikel ilmiah lu publish dimana-mana. Lo kirim ke koran, post di blog share di fb, twitter, dll! it's so easy right?

Then let the public judge! Kalo emang solusi lo sesuai dengan kepribadian bangsa, pancasila, bhineka tunggal ika, dan konstitusi. Why not?

Andai gua udah bisa mikirin suatu solusi yang brilian, gue janji gue langsung bikin tuh mini paper dan gua publish se maksimal mungkin. Masalah konsekuensi? well, itu sih harus siap dihadapin kan?

Selasa, 11 Januari 2011

11 kualitas pribadi pemimpin ( part 1)

Oke sesuai janji saya; kita akan ngebahas mengenai 11 kualitas pemimpin yang kemarin di terbitkan

1. Watak

Watak? Apa sih watak? Bukannya watak itu adalah kepribadian yang dimiliki sejak lahir?
Bukan! Bukan itu, Itu beda lagi.

Yang dimaksud dengan watak adalah, kualitas moral yang dimiliki satu pribadi yang mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bertindak terutama pada hal-hal yang menyangkut antara benar dan salah. Dari pernyataan itu, jelas banget kalau watak itu bukan soal kepribadian tapi lebih kepada pola pikir dan moralitas kamu. Setahu saya, adaptasi poral kita berasal dari faktor eksternal, bukan faktor internal, jadi hal-hal seperti ini dapat kita kembangkan.

Caranya? Gampang aja, pernah dengar istilah 'Bergaulah dengan pembohong, maka kau akan menjadi pembohong. Bergaulah dengan orang bijak maka kau akan menjadi bijak' ? Saran saya, untuk mengembangkan moralitas anda menuju ke arah yang lebih baik, maka sebaiknya kita juga bergaul dengan orang-orang yang sekiranya bermoralitas baik pula dan adaptasi perilaku moral mereka yang baik itu. Bergaul dengan orang-orang yang berjiwa pemimpin, pelajari cara dan sikap kepemimpinan mereka. Dan ingat Practice makes perfect! Praktekkan juga sikap kepemimpinan dan moralitas yang udah anda adaptasi dari lingkungan! :)

2. Kekuatan keputusan

Hmm, kekuatan keputusan di sini bukan maksudnya keputusan yang anda buat harus terdaftar di badan hukum tertentu sehingga keputusan anda menjadi benar-benar kuat.

Maksud kekuatan keputusan di sini adalah, anda harus mampu untuk membuat keputusan yang mantap dan tepat pada waktunya. Lalu, ketika anda sudah membuat keputusan, anda pun harus percaya pada keputusan itu. Jangan sampai, anda sendiri meragukan keputusan yang udah anda buat. Kalau anda sendiri saja nggak percaya sama kekuatan keputusan anda, gimana orang lain mau percaya? Terakhir, tapi yang terpenting, kalaupun ternyata keputusan yang anda ambil tidaklah tepat, jangan pernah lari dari tanggung jawab. Bawahan anda dapat memaafkan pemimpin yang melakukan kesalahan, tapi mereka tidak akan pernah memaafkan pemimpin yang pengecut.

Ya, ya, ya.. memang ketika membuat sebuah keputusan yang mantap dan tepat, kita memang akan sesekali menjulurkan leher kita ke tempat pancungan. Tapi, kalau kita terus menerus mengelak dan menyerahkan leher orang lain, Entah kapan kita harus terbang sendiri.

3.Kebijaksanaan untuk merancang dan memerintah.

Begitu anda membuat keputusan, anda harus segera merancang rencana untuk menjalankan keputusan anda, membuat tugas yang pasti dan spesifik untu anak buah, dan anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu yang sering muncul dalam pengeksekusian suatu keputusan.

Tiba waktunya anda untuk mengeluarkan perintah. Perintah yang anda keluarkan haruslah mudah dipahami.
Berikut ini adalah petunjuk sederhana mengenai pembuatan perintah;
1. Gunakan kata-kata dan istilah sederhana
2. Konsentrasikan satu perintah untuk satu persoalan. Jangan pernah mencampuradukkan berbagai persoalan dalam satu perintah.
3. Kalau perintah itu dalam bentuk tulisan;
-. gunakan bahasa anda sendiri
-. Jangan cemaskan tata bahasa. (yang terpenting adalah perintah anda dimengerti)
-. Gunakan dan kembangkan gaya anda sendiri.
4. Jika anda memberi perintah secara lisan, selalu pastikan perintah itu diulang di depan anda.

4. Keberanian bertindak

Walaupun anda membuat keputusan yang mantap, memiliki rencana yang bagus dan memberi perintah yang brilian. Tujuan anda masih sangat jauh jika hati anda ciut untuk melakukan tindakan.
Ingat, pemikir yang cemerlang dengan hati yang ciut selamanya hanya akan terjebak dalam pemikiran-pemikirannya yang cemerlang itu, sampai suatu saat seorang yang licik tapi berani bertindak akan mencuri pemikirannya dan si licik itu akan sukses, sementara si pemikir yang cemerlang hanya akan mati membusuk.

Lakukanlah sesuatu, walaupun itu salah; daripada hanya berpangku tangan. Kalau anda tidak melakukan apapun tidak akan ada yang dapat diselesaikan. Sementara, bila anda melakukan sesuatu, walaupun itu salah, anda akan mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan anda, sehingga pada akhirnya anda akan melakukan sesuatu yang benar.

5. Kemampuan mengurus.

Kemampuan mengurus merupakan pendekatan sistematis menuju pencapaian tujuan spesifik.Tantangan yang anda miliki dalam kemampuan mengurus ini adalah ketika kondisi tidak sesuai dengan apa yang anda harapkan, misalnya; dana yang terbatas atau waktu yang sangat terbatas. Kemampuan anda benar-benar harus keluar pada saat-saat yang penuh tekanan seperti itu. Anda akan mendapat nilai lebih ketika pekerjaan anda selesai di kondisi seperti itu dibandingkan jika pekerjaan anda selesai dalam kondisi ideal.

Selain itu, anda pun harus mengenali dan mengerti mengenai apa yang anda pimpin dan siapa yang anda pimpin karena ketidaktahuan hanya akan mendatangkan cibiran dan rasa benci dari bawahan anda.

---------------------------------------------------------------------------------

Well, di postingan kali ini, saya memang baru bahas 5.. hehehe... selanjutnya, bisa ditunggu ok! ;)

Sabtu, 08 Januari 2011

11 kualitas pribadi pemimpin

Hello! it's me again! Fleur.

Well, postingan terakhir tentang menjadi pribadi yang lebih bersinar ya kan? Kali ini, kita balik lagi ke isu yang udah menjamur dari jaman kakek moyang kita menyandang gelar mahasiswa. Yep, apalagi kalau bukan kepemimpinan.

Menurut James K. van Fleet, ada 11 kualitas yang dimiliki pemimpin, ke-11 kualitas itu adalah:
  1. Watak
  2. Kekuatan Keputusan
  3. Kebijaksanaan untuk merencanakan dan memerintah
  4. Keberanian untuk bertindak
  5. Kemampuan mengurus
  6. Integritas
  7. Rasa tanggung jawab
  8. Sifat bisa diandalkan
  9. Loyalitas (pada atasan maupun bawahan)
  10. Antusiasme
  11. Inisiatif
Tenang, postingan kali ini g akan membahas mengenai kualitas itu satu persatu, nanti kualitas-kualitas itu akan dibahas dalam postingan terpisah :).

Oh ya satu hal lagi, pemimpin harus memiliki orang yang dipimpin kalau nggakanda memimpin apa? hoho, untuk itu, setujulah dengan pendapat Mark Twain "Anda harus berterimakasih pada orang yang penurut, sebab tanpa mereka anda tidak akan dapat maju."

Lalu, kamu mau jadi yang mana? Mau jadi penguasa? atau penurut yang jadi batu pijakan selamanya?

"Tapi, Ms.Fleur, saya nggak punya semua kualitas pemimpin itu, saya paling hanya punya dua atau tiga..."

waduh, pesimistis lagi ya... Hm.. Coba baca lagi deh, kalau menurut saya, kesebelas kualitas itu bukan sesuatu yang kita punyai atau kita bawa dari dalam kandungan. Kesebelas kualitas itu bisa dibina dan dilatih. Gimana caranya? Penasaran? tunggu posting selanjutnya! huahahahaha

Rabu, 05 Januari 2011

Bersinarlah!


Untuk kalian yang selama ini mendiami kegelapan dan kesuraman. Tidak peduli pada diri kalian karena merasa diri kalian jelek, dan tidak layak mengalami pengesposan. Atau para tertolak yang merasakan pahitnya penolakan. Untuk para peniru yang tidak memiliki bayangan, karena kalian bermandikan cahaya terang orang lain.

Jangan hanya duduk menunggu dalam kegelapan atau menunggu dibawah cahaya orang lain, tidak akan ada yang menemukan dan menghargai kalian disana, babe.
Bahkan mutiara atau berlian sekalipun tidak dapat ditemukan bila mereka hilang dalam pekatnya kegelapan malam dan mereka tidak mengeluarkan sinarnya.

So, yang kalian lakukan adalah, simpel aja, B-E-R-S-I-N-A-R.

Iya, serius. Bersinarlah! bukan berarti kamu haru jadi lampu, atau sejenisnya. Ga perlu jadi benda-benda bercahaya itu untuk bersinar.

Yang harus bersinar itu, dirimu dan kharismamu!

Semua hal emang nggak mudah pada awalnya, apalagi berpindah dari dunia kegelapan dan kesuraman yang selama ini kamu huni dan masuk ke dunia yang penuh cahaya. Terlebih, kamu pun harus bersinar dengan sangat terang, agar cahaya-cahaya lain di dunia terang itu tidak menyilaukan dan membutakan matamu.

Tapi, "nggak mudah" definisinya berbeda jauh dengan "Tidak mungkin". Ok? stop all you pesimistic things right now. Kalian punya kualitas dan sinar yang sangat indah kalau memang benar ingin mengeluarkannya.

Gak tahu caranya?

Ok, miss Fleur will tell you how;

1. Rawat dan hargai tubuhmu
Oke-oke saya ngerti, perawatan salon, spa, dll muahalll. Tapi, lakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kamu sayang badan kamu! Misalnya mandi 2 kali sehari atau minimal sekali sehari juga gapapa, keramas teratur, makan dengan gizi seimbang (jangan banyak ngemil), Olahraga ringan teratur misalnya jogging, sit up, skipping, dkk. Gampang kan? gak mahal pula.

2. Rawat dan hargai dirimu
Kamu punya harga diri. kamu nggak usah mengobral harga diri kamu untuk menarik perhatian. (Well, ada orang-orang yang memang bawaannya udah konyol, atau tidak sengaja bertindak konyol, hal-hal seperti itu diluar hitungan) Stop struggling for a fake attention!

3. Sadar fashion
maksud sadar fashion disini, bukanlah soal menjadi fashionista sejati dengan punya barang2 yang lagi in atau bermerek, saya tidak ingin menjerumuskan kalian untuk jadi mode role victim. Sadar fashion artinya, kamu harus sadar model apa yang cocok untuk bentuk badan dan kepribadian kamu. (as example: kamu gak perlu maksa pake bolero dengan lengan super pendek kalau memang lengan bagian atas kamu besar atau kamu ga perlu maksa pake flat balerina shoes yang lagi in kalau punggung kaki kamu lebar)

4. Tell no for anything not you and tell yes if it yes.
Kalau memang nggak nyaman sama temen kamu, cari teman lain (tapi bukan berarti yang ini ditinggalkan begitu saja loh. Tetap aja berteman tapi jaga jarak kenyamanan kamu)
Kalau memang nggak suka aktivitas tertentu yang temen-temen kamu (dan kamu) biasa lakuin, ya jangan dilakuin dong! Bilang aja kamu gak mau, karena kamu gak nyaman dengan hal itu.
Kalau memang kamu punya hobi tertentu dan hal itu dibilang "nggak banget" sama orang-orang disekitar. Tekuni saja hobimu, jangan pedulikan mereka. (misal, kamu hobi banget nonton film berdarah dan sadis, tapi mereka nggak, ya nonton ajalah ngapain musingin mereka lagian bukan mereka yang beliin dvdnya atau bayarin bioskopnya)

5. Maafkan dirimu, dan perbaiki gambar dirimu
Ini point ke lima, tapi ini point yang penting dan paling sulit dilakukan.
Memaafkan dirimu; kamu memang udah bersalah dengan apa yang kamu lakukan pada diri kamu selama ini, sampai-sampai gambaranmu tentang dirimu begitu rusaknya dan kamu merasakan kamu tidak layak untuk berbagai hal.
Memperbaiki gambar dirimu; Oke kamu lihat ke dalam dirimu, sebuah potret usang yang sudah gak layak dengan bingkai cantik yang membungkusnya (bingkai cantik itu dirimu dan jiwamu) Buang gambar itu dan potretlah yang baru! nggak usah sekaligus ataupu afdruk foto kilat, satu-satu juga boleh. semua itu butuh proses kan?

Nah, kalu sudah sampai tahap 5, selanjutnya kamu yang akan berproses sendiri. Kalau sudah sampai tahap 5, kalian akan tahu apa yang harus kalian lakukan untuk selanjutnya karena gambar diri kalian sudah jelas, maka visi kalian pun akan terlihat lebih jelas dan kalian akan segera tahu kemana akan melangkah.

Begitulah, sekarang putuskan saja sendiri, mau tetap suram atau mulai bersinar.

Selamat berproses, selamat bersinar.

About Me

Foto saya
Bandung, West Java, Indonesia
Thinking crazy, weird and uncommon is not a crime!