Kamis, 30 September 2010

Kesedihan di Indonesia #1

Oke, Cerita ini saya cantumkan di blog ini, bukan dengan maksud menjelek-jelekan atau sombong. Hanya bermaksud untuk mengingatkan kita (saya dan anda) tentang pelajaran moral dan budi pekerti yang dulu kita pelajari di pelajaran PPKn SD.

Kalau tidak salah ingat, (ingatkan saya kalau saya memang salah) dalam salah satu bab ketika ulangan harian saya mendapatkan pertanyaan ini:

Q : Apa yang kita lakukan ketika duduk dalam bis kemudian seorang nenek-nenek naik dan tidak mendapatkan tempat duduk?

Opsi yang tersedia :

A. Berpura-pura tidur.
B. Mempersilakan nenek tersebut duduk di tempat duduk kita.
C. Memandang ke luar jendela untuk menikmati pemandangan.

Saya tahu, anda juga pasti tahu apa jawaban yang benar. Seharusnya jawaban yang benar menurut guru PPKn dulu, itu opsi B. Tapi, kalo melihat kenyataan di lapangan sih, jawaban yang berlaku itu opsi A atau C.

Hal ini bukan sekedar fiksi, saudara. Hal ini adalah kenyataan yang terjadi di masyarakat. Saya mengalaminya. Ketika saya terpaksa menumpangi bis saat pulang kuliah. Saya memang agak jarang menggunakan bis karena memang selama ini tidak perlu.

Saya naik bus itu di terminal ke**n K*la*a di depan Mesjid R*y* Bandung. Disitu masih kosong karena bus baru berganti arah tujuan. Nah, dari situ bus berputar sebelum masuk ke jalan AB*

Dari situ bus mulai penuh. Beberapa saat kemudian di jalan menuju kosambi, naiklah 2 nenek-nenek ke bus yang penuh sesak itu. Beberapa anak muda. Bisa saya bilang mahasiswa mungkin, karen sepertinya mereka seumur dengan saya, (berhubung saya masih tingkat 1, mungkin juga mereka anak sma. Saya kan berwajah muda hehehe) mereka yang masih mahasiswa (anggap saja) yang duduk paling dekat dengan pintu, langsung asyik dengan pemandangan di luar jendela. ckckckckck.... Kemana idealismemu hai mahasiswa! asyik berkoar-koar demi melakukan perubahan besar sampai lupa pada hal yang kecil kah?

Saya yang memang sudah memperhatikan sejak 2 nenek itu masuk ke bis(kurang kerjan? biarin!) pun berdiri dan menawarkan tempat duduk saya (itu pun saya harus bersitegang dulu sama anak SMA yang langsung mau duduk di situ). Sayangnya, saya cuma sendiri dan nenek itu berdua. Jadi, terpaksa salah satu dari mereka tetap berdiri (tapi, mereka gantian duduknya, beberapa menit sekali mereka gantian). Sudah diberi contoh seperti itu pun, masih saja cuek para pemuda dan pemudi di bus itu. ckckckckckck...

So, di rumah saya ngobrol dengan abang sepupu saya yang lebih tua beberapa tahun ( beberapa belas maksudnya). Beliau bilang, waktu jaman beliau mahasiswa dulu, kalau ada kejadian seperti di atas, yang menawarkan tempat duduk bukan sekedar satu atau dua orang tapi hampir semua pemuda dan pemudi yang ada di bis itu.

Saya jadi bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan generasi (angkatan) saya? sudah sedemikian pudarkah budi pekerti? Sedihnyaaa.........

About Me

Foto saya
Bandung, West Java, Indonesia
Thinking crazy, weird and uncommon is not a crime!