"Masa depanku ditentukan oleh masa lalu dan masa kini"
Adalah benar jika kita berpendapat bahwa, hari ini berdiri diatas
kemarin, dan hari esok berdiri diatas hari ini. Tapi, apakah masa
depanmu ditentukan oleh masa lalu dan masa kini?
Saya rasa tidak. Memang, terkadang saya harus menanggung konsekuensi
dari tindakan dan keputusan di masa lalu, tapi itu tidak menjadi masa
depan saya. Itu adalah tanggung jawab dan bagian dari integritas diri.
Latar belakang, cara kita dibesarkan, kesalahan-kesalahan,
kepribadian, kehidupan di masalalu pernah jadi bagian identitas kita.
Tapi, terimalah kebenaran bahwa kita dibebaskan untuk menjadi pembebas.
Mulailah sebuah visi positif atas hidup, dan membina gaya pikir yang
baru. Segala sesuatunya memang kadang terlihat mustahil, tapi
ketahuilah, kita berbakti pada Tuhan yang menciptakan segala sesuatu
dari kehampaan. Serahkan kehampaan kita, dan ikuti tempo kerjaNya.
Mata untuk melihat dan Telinga untuk mendengar. Pertanyaan, melihat
apa? Mendengar siapa? Pilihan yang harus dibuat adalah melihat dan
mendengar 'idola' yang diciptakan dunia atau 'idola' sejati?
Sikap negatif terhadap diri sendiri dan masa lalu, pikiran yang
buruk, tanpa sikap berterima kasih, perselisihan, dan iri hati, jika
direnungkan akan membawa kita pada satu kesimpulan, bahwa sebenarnya
tidak ada masalah yang terlalu rumit, hanya saja diri kitalah yang
menjadi masalah terumit.
Sekarang, "menengadah"lah dan tatap masa depan dengan cara yang positif dan antusias.
*Mentalitas padang gurun #2 coming soon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Fleur
- Bandung, West Java, Indonesia
- Thinking crazy, weird and uncommon is not a crime!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar