Manusia makan rumput? bisa aja. Masalah utamanya adalah; Bisakah manusia mencerna selulosa rumput? Jawabannya: Tidak. Manusia tidak memiliki enzim Selulose untuk mencerna selulosa. Jadi, bila manusia memakan rumput utuh-utuh, rumput tersebut akan keluar utuh-utuh juga. hehehe.. agak-agak menjijikkan emang.
Ternyata, suku karo telah lama memiliki solusi dari permasalahan itu. Pada hewan ruminansia; tepatnya di lambung pertama, selulosa dari rerumputan yang mereka makan sudah terurai menjadi karbohidrat-glukosa. Sehingga, rerumputan yang di makan oleh hewan seperti sapi atau kambing itu sudah bisa dicerna oleh pencernaan manusia.
Suku karo mengolah isi lambung pertama hewan ruminansia itu menjadi suatu olahan makanan yang bernama terites atau pagit-pagit atau lazimnya disebut soto karo.
Terites atau pagit-pagit sendiri merupakan olahan murni rerumputan dari lambung pertama sapi/kambing yang diramu dengan berbagai macam rempah-rempah yang beraneka ragam (mengenai resep terites sendiri akan dibahas pada postingan khusus). Cita rasa terites sendiri sangat mmm... uenakkkk.. jangan bayangkan bahwa bahan utamanya adalah kotoran sapi, karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa, pencernaan yang berlangsung di tubuh sapi/kambing baru melalui tahap penguraian selulosa. Jasi, belum sampai ke usus besar dan belum menjadi kotoran.
Bagi yang tak ingin ketagihan pada makanan ini, sebaiknya jangan sekalipun mencoba makanan ini. Karena terites memiliki cita rasa tersendiri yang membuat orang-orang ketagihan.Sekali coba, ingin lagi-lagi-lagi dan lagiii...
Sedangkan Soto Karo, sama halnya seperti soto-soto daerah lain, berisi bihun, kol, irisan daging ayam atau babat atau kikil. Bedanya adalah kaldu yang digunakan. Soto pada daerah lain menggunakan kaldu murni atau kaldu dengan campuran air santan kelapa untuk menambah gurihnya cita rasa. Soto medan, menggunankan air sari terites untuk menambah cita rasa yang khas.
Terites juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit maag. Selain itu, kandungan Tanin dalam terites dapat menolong dalam pengobatan beberapa penyakit. Tertarik?
Makanan yang menggoda bukan? Tapi, sayang terites, mulai dilupakan bahkan oleh kalangan suku karo sendiri. Terutama, suku karo yang sudah tinggal di perkotaan. Namun, dapat dipastikan, Umumnya orang karo memiliki pengetahuan tentang makanan ini.
Selasa, 08 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Fleur
- Bandung, West Java, Indonesia
- Thinking crazy, weird and uncommon is not a crime!
5 komentar:
Uwohh, naha urang geleuh, hehe
sama dengan yang diatas :P
enak tau.. cobain sekali ketagihan ntar...
wah, cobain skali ktagihan ntar?
asa slogan narkoba, haha
itu yang bkin kudu yang ahli da..
sebelum makan doa dulu. hehehe
Posting Komentar